Jumat, 30 Januari 2009

Penyidikan atas Tifatul Sembiring Resmi Dihentikan

JAKARTA, SELASA Penyidikan kasus dugaan pelanggaran kampanye oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Triwicaksana, dan Ketua DPD PKS Jakarta Pusat Agus Setiawan, resmi dihentikan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya.

"Karena tidak ada cukup bukti sebagai kampanye, maka penyidikan dihentikan. Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) telah diserahkan kepada pengacara mereka tadi pagi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Zulkarnaen di Jakarta, Selasa (27/1).

Menurut dia, dari keterangan saksi, saksi ahli, dan alat bukti yang ditemukan, penyidik meyakini bahwa mereka tidak terbukti melakukan kampanye di luar jadwal sebagaimana yang dimaksud alam UU No 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif.

Ia mengatakan, sebenarnya penyidik masih memiliki waktu satu hari lagi untuk melanjutkan penyidikan, yakni hingga Rabu, 28 Januari 2008, tetapi karena alat bukti minim maka penyidikan dihentikan.

"Karena tidak ada cukup bukti, ya sudah kita keluarkan SP3 saja hari ini," ujarnya.

Polda Metro Jaya telah memanggil Tifatul, Triwicaksana, dan Agus Setiawan sebagai tersangka pada Kamis, 15 Januari 2008. Namun, penyidik hanya memeriksa Tifatul dan Agus Setiawan.

Polisi tidak dapat memeriksa Triwicaksana karena ia menjadi anggota DPRD DKI Jakarta sehingga harus mendapatkan izin dari Menteri Dalam Negeri.

Kasus ini terjadi ketika ratusan ribu massa PKS menggelar aksi keprihatinan atas serangan Israel ke Palestina di kawasan Monas, Jakarta, pada 2 Januari 2009.(Sumber:Compas.com)

Rabu, 21 Januari 2009

Hidayat NW: Obama Akan Ditagih Dunia

JAKARTA - Pidato Inaugurasi Barack Obama usai dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-44, diharapkan tidak hanya sekadar pidato saja. Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, dunia akan menangih apa yang dia ucapkan dalam pidatonya tersebut.

"Saya berharap pidato dia tidak hanya pidato saja, karena pidato itu diperhatikan seluruh dunia dan nantinya seluruh dunia akan menagih apa yang dia ucapkan," ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPR/MPR Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2009).

Salah satu topik pidato yang akan ditagih adalah keseriusan Obama dengan rencana membangun hubungan yang saling menguntungkan dan saling menghormati, khususnya kepada negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Hidayat mengatakan, seluruh dunia memberikan apresiasi ketika Obama berbicara dalam konteks membangun hubungan dengan negara-negara Muslim.

"Kalau dia tidak melakukan itu, berarti tidak ada yang baru. Dan dia akan kesulitan melakukan pendekatan dengan negara-negara Muslim," tuturnya.

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan, kalau Obama membanding-bandingkan di tengah-tengah keadaan Amerika Serikat menghadapi krisis keuangan atau krisis ekonomi yang lebih berat, tentu secara Obyektif presiden AS ke-44 ini akan dapat memnbandingkan mana yang lebih menguntungkan.

"Tentu dia bisa membandingkan secara objektif mana yang lebih menguntungkan, antara memanjakan Israel dan menyusahkan negara-negara Arab yang negaranya kaya, atau menghormati negara-negara Arab yang merupakan sahabat Palestina," kata Hidayat.
(nov)


Sumber: Okezone.com